Disneyland 1972 Love the old s
Home
Mobile
Artikel
Islami
Tentang Admin
Buku Tamu
Site Map
File List
Tanggal 03 May 2024
Jam: 16:47:32

Total pengunjung: 70208



Sejarah Ya-juj dan Ma-juj
Oleh : Elang
Kategori: Islami
Sejarah Ya-juj dan Ma-juj

Sejarah Ya-juj dan Ma-juj
(gambar ini hanya ilustrasi saja)


Ya-juj dan Ma-juj menurut ahli lughah ada
yang menyebut isim musytaq (memiliki akar
kata dari bhs. Arab) berasal dari AJAJA AN-
NAR artinya jilatan api. Atau dari AL-AJJAH
(bercampur/sangat panas), al-Ajju (cepat
bermusuhan), Al-Ijajah (air yang memancar keras) dengan wazan MAF’UL dan YAF’UL /
FA’UL. Menurut Abu Hatim, Ma-juj berasal
dari MAJA yaitu kekacauan. Ma-juj berasal
dari Mu-juj yaitu Malaja. Namun, menurut
pendapat yang shahih, Ya-juj dan Ma-juj
bukan isim musytaq tapi merupakan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Ya-juj dan Ma-
juj termasuk spesies manusia. Mereka
berbeda dalam menentukan siapa nenek
moyangnya. Ada yang menyebutkan dari
sulbi Adam AS dan Hawa atau dari Adam AS
saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh AS dari keturunan Syis/At-Turk
menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana
dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh AS
mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-
Turk. Ada lagi yang menyebut keturunan dari
Yafuts Bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya-juj dan Ma-juj berasal dari satu ayah yaitu
Turk, Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan
Ma-juj adalah Al-Maghul (Mongol), namun
keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di
Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet,
China sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Al-Kisah Saat menjelang wafat, Nabi Nuh a.s
memanggil anak-anaknya untuk menghadap
beliau. Maka Sam a.s segera datang
menemuinya, namun kedua saudaranya tidak
muncul yaitu Ham dan Yafits. Akibat dari
ketidakpatuhan Ham dan Yafits, Allah kemudian menurunkan ganjaran kepada
mereka. Yafits yang tidak datang karena
lebih memilih berdua dengan istrinya
(berhubungan suami istri) kemudian
melahirkan anak bernama Sannaf. Kelak
kemudian Sannaf menurunkan anak yang ganjil. Ketika dilahirkan, keluar sekaligus
anak-anak dalam wujud kurang sempurna.
Selain itu ukuran besar dan bobot masing-
masing juga berbeda, ada yang fisiknya
besar sedangkan lainnya kecil. Untuk
selanjutnya yang besar kemudian terus tumbuh hingga melebihi ukuran normal
(raksasa), sebaliknya yang bertubuh kecil
terus kecil seperti liliput. Mereka kemudian
dikenal sebagai Ya’juj dan Ma’juj. Selain wujudnya yang ganjil, Ya’juj dan
Ma’juj mempunyai nafsu makan yang melebihi
normal. Padahal bilamana mereka makan
tumbuhan tertentu maka tumbuhan itu akan
berhenti tumbuh sampai kemudian mati.
Demikian pula bila minum air dari suatu tempat maka airnya tidak akan bertambah
lagi. Sehingga banyak sumber-sumber air
dan sungai menjadi kering karenanya.
Masyarakat di sekitar mereka pun harus
menanggung dampaknya yaitu krisis pangan
dan air. Karena interaksi sosial yang tidak kondusif
akibat masalah yang dibawa oleh Ya’juj dan
Ma’juj ini maka mereka kemudian cenderung
mengisolasi diri di suatu celah gunung di
tengah-tengah komunitas induk bangsa-
bangsa keturunan Yafits lainnya, yang antara lain meliputi bangsa: Armenia, Rusia/
Slavia, Romawi dan Turk di wilayah-wilayah
luas seputar Laut Hitam. Namun bilamana
mereka membutuhkan makan dan minum,
akan keluar secara serentak bersama-sama
ke daerah-daerah sekitarnya yang masih belum tersentuh oleh mereka sebelumnya. Karena kondisi fisiknya, mereka mampu
menempuh perjalanan jauh dalam waktu
relatif lebih pendek dibandingkan oleh
manusia normal. Bagi golongan raksasa,
karena mereka mampu melangkah dengan
jangkauan lebar, sedangkan golongan liliput, adalah karena sedemikian ringan bobotnya
terhadap gravitasi bumi sehingga bila
berjalan sangat cepat seperti meluncur
bersama angin. Pada puncak keresahan masyarakat pada
masa itu, Allah SWT kemudian mengutus
salah satu hambaNya yang berkulit
kehitaman (tetapi bukan termasuk ras
negro) dengan dua benjolan kecil (tidak
bertulang tanduk) di kedua sisi keningnya yang sebenarnya lebih sering tak tampak
karena tertutupi oleh surbannya yaitu Dzul
Qarnain untuk menghadang laju Ya’juj dan
Ma’juj yang telah menimbulkan kerusakan
alam yang akan terus bertambah luas. ِﻦْﻴَﻓَﺪَّﺼﻟﺍ َﻦْﻴَﺑ ٰﻯَﻭﺎَﺳ ﺍَﺫِﺇ ٰﻰَّﺘَﺣ ۖ ِﺪﻳِﺪَﺤْﻟﺍ َﺮَﺑُﺯ ﻲِﻧﻮُﺗﺁ
ْﻍِﺮْﻓُﺃ ﻲِﻧﻮُﺗﺁ َﻝﺎَﻗ ﺍًﺭﺎَﻧ ُﻪَﻠَﻌَﺟ ﺍَﺫِﺇ ٰﻰَّﺘَﺣ ۖ ﺍﻮُﺨُﻔﻧﺍ َﻝﺎَﻗ
ﺍًﺮْﻄِﻗ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
“Berilah Aku potongan-potongan besi,”
hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua puncak gunung itu, berkatalah dzulqarnain,”Tiuplah (api itu),” Hingga
apabila besi itu sudah menjadi (merah
seperti) api, diapun berkata,”Berilah aku
tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan
ke atas besi panas itu.” (Al-Kahfi:96) Sesuai petunjuk Allah, Nabi Dzul Qarnain a.s
kemudian mengajak masyarakat di sekitar
lokasi tempat tinggal Ya’juj dan Ma’juj untuk
bersama-sama membuat dinding tembaga
dan besi yang akan menutup satu-satunya
lubang keluar masuk mereka. Setelah selesai, masyarakat yang sebelumnya tinggal di
dekat dinding diajak untuk meninggalkan
lokasi yang sudah kering tanpa air dan
tumbuhan tersebut menuju ke tempat lain
yang lebih layak untuk di huni. ﺎًﺒْﻘَﻧ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﻋﺎَﻄَﺘْﺳﺍ ﺎَﻣَﻭ ُﻩﻭُﺮَﻬْﻈَﻳ ﻥَﺃ ﺍﻮُﻋﺎَﻄْﺳﺍ ﺎَﻤَﻓ
“Maka mereka tidak bisa mendakinya dan
mereka tidak bisa (pula) melobanginya.” (Al-
Kahfi:97) Ya’juj dan Ma’juj yang telah terkurung terus
berupaya membuka dinding logam tersebut
dengan segala cara, bahkan dengan
menjilatinya karena mereka tahu bahwa
benda apapun yang mereka sentuh dengan
mulutnya akan berhenti tumbuh/bertambah, kering atau tergerus. Cara ini mampu
membuat bagian-bagian dinding yang
mereka sentuh menjadi tipis. Namun setiap
kali akan berlubang, Allah mengembalikan
lagi kondisinya seperti semula. Untuk
bertahan hidup selama terkurung di balik dinding, Allah menumbuhkan sejenis lumut,
sebagai satu-satunya tumbuhan yang dapat
terus tumbuh dan justru makin bertambah
banyak setiap kali dimakan oleh masyarakat
Ya’juj dan Ma’juj. ُﻪَﻠَﻌَﺟ ﻲِّﺑَﺭ ُﺪْﻋَﻭ َﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺈَﻓ ۖ ﻲِّﺑَّﺭ ﻦِّﻣ ٌﺔَﻤْﺣَﺭ ﺍَﺬٰـَﻫ َﻝﺎَﻗ
ﺎًّﻘَﺣ ﻲِّﺑَﺭ ُﺪْﻋَﻭ َﻥﺎَﻛَﻭ ۖ َﺀﺎَّﻛَﺩ
“Dzulqarnain berkata,”Ini (dinding) adalah
rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah
datang janji Tuhanku. Dia akan
menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar.” (Al-Kahfi:98) Allah SWT juga mewahyukan kepada Nabi Dzul
Qarnain a.s bahwa dinding itu akan terjaga
dan baru akan terbuka bila saatnya tiba
yaitu kelak menjelang datangnya Hari
Kiamat. Kemudian Allah menjadikan gaib
(tidak terlihat) lokasi dinding tersebut. ٍﺏَﺪَﺣ ِّﻞُﻛ ﻦِّﻣ ﻢُﻫَﻭ ُﺝﻮُﺟْﺄَﻣَﻭ ُﺝﻮُﺟْﺄَﻳ ْﺖَﺤِﺘُﻓ ﺍَﺫِﺇ ٰﻰَّﺘَﺣ
َﻥﻮُﻠِﺴﻨَﻳ
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj
dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-
Anbiyaa:96) Mereka berusaha untuk keluar dengan
berbagai cara, hingga sampai saat
matahari akan terbenam mereka telah dapat
membuat sebuah lobang kecil untuk keluar.
Lalu pemimpinnya berkata,’Besok kita
lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini.” Namun
keesokkan harinya lubang kecil itu sudah
tertutup kembali seperti sedia kala atas
kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi
mereka bekerja kembali untuk membuat
lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi
berulang-ulang. Hingga kelak menjelang
Kiamat, di akhir sore setelah membuat
lubang kecil pemimpin mereka
berkata,“InsyaAllah, Besok kita lanjutkan
kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini.” Maka keesokan
paginya lubang kecil itu masih tetap ada,
kemudian terbukalah dinding tersebut
sekaligus kegaibannya dari penglihatan
masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum
Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya
akan turun bagaikan air bah memuaskan
nafsu makan dan minumnya di segala tempat
yang dapat mereka jangkau di bumi. Pada saat Ya’juj dan Ma’juj menyerang pada
saat mendekati kiamat nanti dan saat itu
masyarakat muslim termasuk Nabi Isa a.s
yang telah terpojok di sebuah gunung (tur).
Nabi Isa dan Umat muslim lalu bersama-
sama berdoa kepada Allah agar terhindar dari masalah akibat perbuatan Ya’juj dan
Ma’juj. Kemudian Allah SWT memerintahkan
ulat-ulat yang tiba-tiba menembus keluar
dari tengkuk Ya’juj dan Ma’juj yang langsung
mengakibatkan kematian mereka secara
serentak.


Sumber : http://islamdongeng.blogspot.com
Di tulis oleh : Wahyu Mysterio


*****
Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca "Sejarah Ya-juj dan Ma-juj". Bila artikel ini bermanfaat untuk anda, silahkan bagikan ke teman anda atau tuliskan komentar di bawah. Bagikan:
F T G Share via mail
Home Refresh Up

Dapatkan postingan terbaru dan ikuti:

RSS Subscribe

Komentar untuk Sejarah Ya-juj dan Ma-juj :

HTML Comment Box is loading comments...



Refresh Translate Ke Judul Ke Artikel Lain >